PELAJARAN 23: PENANGKAPAN

BACALAH SENDIRI: Yohanes 14:1-31

Komik

Animasi

PELAJARAN 23: PENANGKAPAN

Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya sedang mengadakan perjamuan makan malam yang terakhir di ruangan atas di Yerusalem. Di akhir perjamuan itu, mereka menyanyikan Mazmur 115-118. Biasanya, Mazmur ini dinyanyikan di akhir setiap perjamuan Paskah. Setelah itu, mereka meninggalkan kota dan pergi ke sebuah tempat yang sunyi, sebuah taman. Taman ini terletak di Bukit Zaitun dan disebut Getsemani, artinya ”tempat pemerasan minyak” karena di situ adalah kebun pohon zaitun.

Tuhan Yesus ingin berdoa di taman itu dalam keheningan. Dia sering berdoa pada malam hari sendirian, tetapi kali ini berbeda. Tuhan Yesus bergumul dengan pertanyaan tentang bagaimana Dia bisa menjalankan kehendak Allah dan taat sampai mati. Taat bisa menjadi sesuatu yang sangat sulit. Akan tetapi, jika kamu mengasihi orang yang harus kamu taati, ketaatan akan menjadi sedikit mudah karena kamu melakukannya dengan kasih.

Begitulah juga yang terjadi antara Allah Bapa dengan Tuhan Yesus, Anak Allah. Tuhan Yesus mendapat perintah yang paling sulit dalam sejarah. Tuhan Allah menghendaki Tuhan Yesus menderita dan mati untuk menanggung dosa semua orang. Tuhan Yesus pun menaati Bapa karena Dia mengasihi Bapa-Nya. “Akan tetapi supaya dunia tahu bahwa Aku mengasihi Bapa, Aku melakukan tepat seperti yang Bapa perintahkan kepada-Ku. Bangunlah, mari kita pergi dari sini.” (Yohanes 14:31)

AYAT HAFALAN: Yohanes 14:21b

“Orang yang mengasihi Aku akan dikasihi oleh Bapa-Ku.”

(Yohanes 14:21b)

SIAPAKAH YESUS? → Saudara yang Sulung

“Sebab, mereka yang telah dikenal-Nya sejak semula, juga telah ditentukannya sejak semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”  (Roma 8:29)

Tuhan Yesus adalah jalan kepada Bapa. Dia menjadi manusia agar bisa membawa kita kepada Bapa. Syukur kepada Tuhan Yesus! Melalui pengurbanan-Nya, kamu dan semua orang yang percaya kepada-Nya kini menjadi anak-anak Allah. Sekarang kita memiliki Bapa yang sama dengan Dia. Kita adalah anggota keluarga-Nya dan Tuhan Yesus adalah saudara yang sulung dari kita semua!

“Itulah sebabnya, Yesus tidak malu menyebut mereka sebagai saudara-saudara-Nya.”  (Ibrani 2:11b)

DARI PERJANJIAN LAMA:

Dalam kitab Mazmur (yang ditulis 1.000 tahun sebelum kelahiran Tuhan Yesus) telah ditunjukkan bahwa Sang Mesias masih sangat muda ketika Dia bergumul dengan perintah Allah untuk menderita dan mati.

“Aku berkata, ‘Ya Allahku, jangan ambil aku di pertengahan umurku. Tahun-tahun-Mu tetap dari generasi ke generasi.’ Dahulu, Engkau meletakkan dasar bumi; langit itu pekerjaan tangan-Mu.”   (Mazmur 102:24-25)

Dari Lukas 3:23 kita tahu bahwa Tuhan Yesus mulai mengajar di depan umum saat Dia berusia sekitar 30 tahun. Tiga tahun kemudian Dia ditangkap dan semua teman-Nya meninggalkan-Nya. Allah sudah mengetahui hal ini. Ada tertulis dalam Kitab Zakharia yang ditulis sekitar tahun 520 SM.:

 “Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib denganku!" firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah sang gembala sehingga domba-domba akan tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.”  (Zakharia 13:7a)

INFO TAMBAHAN → Keadilan dan Keteraturan

Seperti yang sudah kita ketahui, meskipun pemerintah Romawi adalah penguasa di Israel, tetapi Mahkamah Agama Yahudi (Sanhedrin) juga dipilih untuk membantu menjaga keteraturan di Yerusalem. Untuk alasan inilah para pemimpin Yahudi memiliki Bait Suci untuk dijaga di bawah wewenang mereka, dan jika perlu oleh para prajurit Romawi. Para penjaga Bait Suci dipersenjatai dengan tongkat kayu sementara para prajurit Romawi memiliki pedang. Mahkamah Agama memiliki kuasa untuk memutuskan pengadilan mereka sendiri. Akan tetapi, jika melibatkan hukuman mati, keputusan itu harus disetujui terlebih dahulu oleh pemerintah Romawi. Kemudian, pelaksanaan hukuman itu  pun juga dalam kewenangan pemerintah Romawi.

Refleksi: BUKAN YANG KAUKEHENDAKI, TETAPI YANG ALLAH KEHENDAKI

Kasih dan ketaatan berjalan bersama. Jika kamu mengasihi Tuhan Yesus, kamu akan melakukan segala sesuatu yang diperintahkan-Nya kepadamu dengan senang hati. Itulah sebabnya, Dia berkata:

“Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti semua perintah-Ku.”  (Yohanes 14:15)

Jika kamu mengasihi Allah, kamu akan beriman bahwa Dia tahu yang terbaik untukmu. Roh Kudus akan memimpinmu untuk melakukan apa yang Allah kehendaki.

TIP:

Bukan kehendakmu, tetapi kehendak Allah yang akan membuat kamu bahagia. Ketika berdoa, ucapkanlah kalimat yang dikatakan Tuhan Yesus dalam doa-Nya:

“Bapa, segala sesuatu mungkin bagi-Mu. ... Namun, bukan apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.”  (Markus 14:36)

Pertanyaan: TAHUKAH KAMU …?

  1. Apa nama taman tempat Tuhan Yesus pergi berdoa? Apa arti nama itu?

                                                           

  1. Mengapa Tuhan Yesus melakukan kehendak Bapa-Nya?
    • a) Karena Dia takut berbuat salah.
    • b) Karena Dia ingin menjadi orang yang baik.
    • c) Karena Dia mengasihi Bapa.
  1. Dengan kata-kata apa Yesus mengakhiri pergumulan-Nya dalam doa (Markus 14:36)?

                                                           

  1. Apa yang terjadi pada keringat Tuhan Yesus saat Dia berdoa di Getsemani? (Lukas 22:44)

                                                           

  1. Bagaimana cara Yudas Iskariot menandai Tuhan Yesus di hadapan para prajurit yang akan menangkap-Nya?

                                                           

  1. Siapakah yang mencabut pedangnya untuk membela Tuhan Yesus? (Yohanes 18:10-11)
    • a) Simon Petrus
    • b) Andreas
    • c) Filipus
  1. Mengapa Tuhan Yesus disebut sebagai saudara sulung kita? (Ibrani 2:11)

                                                           

Daftar: BACAAN ALKITAB

Minggu   Yohanes 14:1-14

Senin     Yohanes 14:15-31

Selasa   Matius 26:36-46

Rabu      Matius 26:46-56

Kamis    Ibrani 2:10-15

Jumat     Mazmur 40:5-9

Sabtu     Ibrani 5:7-9

POIN TINDAKAN!

Apakah kamu kesulitan untuk melakukan tugas-tugas yang dipercayakan kepadamu? Kamu  bisa menceritakannya kepada Tuhan Yesus. Dia sudah pernah melakukan hal tersulit di dunia. Karena itu, Dia pasti sanggup menolongmu!