PELAJARAN 26: MENUJU KE SALIB

BACALAH SENDIRI: Yohanes 19:1-18

Komik

Animasi

PELAJARAN 26: MENUJU KE SALIB

Lihatlah Orang itu! Telah menjadi apakah diri-Nya?

Dia berdiri sendirian, satu-satunya yang diam di tengah kekacauan. Mengapa?

Dahulu, Dia memberikan sukacita kepada orang-orang dengan mengubah air menjadi anggur. Namun, sekarang, kemarahan orang banyak tertuju kepada-Nya. Dahulu, Dia menyembuhkan orang sakit, bersahabat dengan orang berdosa, dan bermain dengan anak kecil. Namun, sekarang, semua orang berbalik menentang-Nya. Dia pernah mengatakan bahwa kamu harus terlebih dahulu mencari Kerajaan Allah tanpa khawatir akan hari esok. Namun, bukannya menemukan Kerajaan itu, seluruh dosa dunia justru ditimpakan ke atas-Nya. Dia pernah menenangkan angin ribut, tetapi sekarang Dia diam sementara orang banyak berteriak-teriak. Orang itu pernah dielu-elukan sebagai raja oleh orang banyak saat masuk Yerusalem minggu lalu. Namun, lihatlah, sekarang mereka mengusir-Nya.

Lihatlah orang itu! Lihatlah kepada Dia yang dijatuhi hukuman mati agar kita mendapat hidup yang kekal!

Dengan rela, Tuhan Yesus menerima segala hinaan, siksaan, dan salib yang berat itu. Dia akan melakukan apa yang tidak bisa dilakukan manusia. Melalui kematian-Nya, Dia akan mendatangkan pendamaian antara Allah dan manusia. Dia tahu bahwa kita semua harus berdamai dengan Tuhan Allah. Kita perlu ditebus dari kutukan dosa. Di atas bukit Golgota, Tuhan Yesus akan membereskan itu. Di persimpangan sejarah ini, Tuhan Yesus membuka jalan bagi manusia untuk datang kepada Allah.

AYAT HAFALAN: Roma 8:32

“Dia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia bersama-sama dengan Dia tidak mengaruniakan segala sesuatu bagi kita?”  (Roma 8:32)

SIAPAKAH YESUS? → Perantara

“Sebab, hanya ada satu Allah dan satu perantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Yesus Kristus.”  (1 Timotius 2:5)

Tuhan Yesus datang untuk membawa umat manusia kembali kepada Allah. Dia menjadi satu-satunya perantara antara Allah dan umat manusia. Dia menjamin perdamaian kita dengan Allah melalui darah-Nya sendiri.

Tuhan Yesus ada di pihak kita. Tidak ada seorang pun yang bisa menjadi perantara antara Allah dan manusia seperti diri-Nya. Dia adalah sepenuhnya seorang manusia sekaligus benar-benar Anak Allah. Dia sama sekali tidak bercela. Melalui pengorbanan-Nya, Dia memikul segala kejahatan manusia. Dialah Perantara yang sempurna.

DARI PERJANJIAN LAMA:

Setelah bertahun-tahun, Abraham akhirnya menerima apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan Allah, yaitu seorang anak laki-laki. Abraham sangat menyayangi Ishak, anaknya. Namun, Allah meminta hal yang mustahil darinya. Dia meminta agar Abraham mempersembahkan anaknya yang tunggal itu kepada-Nya. Alkitab mencatat bahwa Abraham tetap percaya bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya, dan itulah yang benar-benar terjadi. Di gunung Moria itu, Allah memberi seekor domba jantan untuk dipersembahkan sebagai ganti anak laki-laki Abraham. Di gunung itu, Abraham belajar satu hal: Allah akan menyediakan!

“Abraham pun menyebut tempat itu: ‘TUHAN akan Menyediakan’. Sebab itu, sampai hari ini orang mengatakan, ‘Di gunung TUHAN, hal itu akan disediakan.’” (Kejadian 22:14)

Di gunung Moria, Tuhan Allah menyediakan seekor domba jantan untuk dikurbankan sebagai ganti Ishak. Dari pengalaman itu, Abraham percaya bahwa Allah akan menyediakan. Ratusan tahun kemudian, Allah memberikan Anak Tunggal-Nya untuk dikurbankan sebagai ganti nyawa semua orang yang percaya kepada-Nya. Itulah sebabnya, Yohanes Pembaptis menyebut Tuhan Yesus sebagai “Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia!”

INFO TAMBAHAN → Golgota

Kota Yerusalem dibangun di atas tujuh gunung. Salah satunya adalah Gunung Moria, tempat Allah menyediakan seekor domba jantan bagi Abraham untuk dipersembahkan sebagai ganti Ishak. Tuhan Yesus disalibkan tepat di luar kota, yaitu di Bukit Golgota. Golgota adalah kata bahasa Aram yang berarti ”tengkorak”. Bukit Golgota terletak di persimpangan dua jalan: jalan dari Samaria ke Yerusalem dan jalan dari Yope ke Yerusalem. Pemerintah Romawi sengaja memilih tempat ini sebagai tempat eksekusi untuk menimbulkan rasa takut kepada orang-orang yang lewat. Sebab, setiap orang dapat melihat para terhukum yang disalibkan di sepanjang jalan persimpangan yang ramai itu.

Setiap orang yang disalib di Bukit Golgota harus berjalan sejauh 600 meter dari tempat pengadilan Romawi ke tempat eksekusinya. Orang itu harus memikul kayu salib yang berat melalui jalanan Yerusalem dan melewati pintu-pintu gerbang kota sehingga menarik perhatian banyak orang.

Penyaliban adalah hukuman mati yang mengerikan sekaligus memalukan. Orang yang disalib itu ditelanjangi, kemudian ditelentangkan pada kayu salib yang tadi dipikulnya. Setelah itu, kedua tangannya direntangkan, dipakukan, dan diikat pada balok salib itu. Di atas bukit itu ada sebuah tiang kayu besar yang telah dipancangkan. Dengan tangan yang sudah terpaku pada kayu salib, orang hukuman itu dinaikkan ke tiang tadi, lalu kedua kayu itu dipakukan jadi satu. Kemudian, kaki si terhukum dipakukan pada tiang itu juga.

Refleksi: ALLAH MENYEDIAKAN

Tidak ada yang bisa benar-benar memahami betapa mengerikannya dosa itu. Akan tetapi, ketika kamu membayangkan kengerian salib yang sudah Tuhan Yesus lalui, kamu bisa sedikit memahaminya. Dosa tidak hanya membunuh, tetapi merupakan aib yang sangat memalukan. Karena itu, bersyukurlah karena Allah menyediakan penebusan bagi kita melalui pengorbanan Tuhan Yesus. Sebagai kurban penebusan, Tuhan Yesus rela memikul semua kutuk dan hukuman supaya kita dibebaskan dari hukuman dosa. Sekali lagi, bersyukurlah atas anugerah Allah yang besar itu!

Pertanyaan: TAHUKAH KAMU …?

  1. Lihat ke cerita bergambar. Bagaimana penampilan Tuhan Yesus ketika Dia muncul di hadapan orang-orang yang mengehendaki agar Dia dihukum mati?

                                                           

                                                           

  1. Bacalah Yohanes 19:2-3. Apakah yang dilakukan oleh para prajurit Romawi kepada Tuhan Yesus?
  1. Apa nama tempat Tuhan Yesus disalibkan? Apa arti nama itu? (Yohanes 19:17)

                                                           

  1. Siapakah nama anak Abraham yang hendak dipersembahkannya di Gunung Moria?

                                                           

  1. Apa yang Allah sediakan bagi Abraham sebagai kurban pengganti anaknya?

                                                           

  1. Apakah nama yang diberikan Abraham bagi tempat dirinya memberikan kurban persembahan itu? (Kejadian 22:14)

                                                           

  1. Mengapa Yesus disebut sebagai Pengantara yang sempurna antara Allah dan manusia?
    • a) Karena Dia adalah Anak Allah sekaligus manusia sepenuhnya.
    • b) Karena Dia selalu mencari jalan tengah.
    • c) Karena Dia dikenal oleh semua orang.

Daftar: BACAAN ALKITAB

Minggu   Yohanes 19:1-18

Senin     Lukas 23:26-31

Selasa   Kejadian 22:1-14

Rabu      1 Petrus 2:21-25

Kamis    Ibrani 13:1-16

Jumat     1 Timotius 2:1-7

Sabtu     Roma 8:31-37

POIN TINDAKAN!

Pikirkanlah kebenaran ini: jika Allah sanggup memberikan Tuhan Yesus kepada kita; tidakkah Dia sanggup menyediakan semua kebutuhan sehari-hari kita?

Kamu bisa percaya sepenuhnya bahwa kamu tidak akan pernah kekurangan sebab Allah adalah Bapamu. Karena Allah sudah berjanji untuk mencukupi kebutuhanmu, kamu akan selalu berkecukupan, bahkan akan mampu memberi dan berbagi dengan orang lain.

Ingatlah, Allah menyediakan!