PELAJARAN 28: YESUS MATI DI ATAS SALIB

BACALAH SENDIRI: Lukas 23:32-46;Matius 27:46-50; Yohanes 19:25-30

Komik

Animasi

PELAJARAN 28: YESUS MATI DI ATAS SALIB

Ketika tergantung pada kayu salib, bagaimana Tuhan Yesus harus menahan berat tubuh-Nya? Ketika lengan-Nya menegang untuk menahan tubuh-Nya, luka-luka di tangan-Nya terkoyak terbuka. Namun, ketika ia melemaskan lengannya, berat tubuhnya itu akan menekan kaki-Nya yang terpaku. Rasa sakit yang mendera tungkai dan lengan-Nya itu sungguh tidak terbayangkan!

Selain itu, rasa lelah juga menambah siksaan-Nya. Dia ditangkap pada dini hari, diadili sejak pagi, dan melalui penderitaan-Nya tanpa tidur, makan, atau minum. Kulit punggung-Nya tercabik-cabik. Otot punggung-Nya rusak akibat cambuk berduri yang menghajar-Nya. Dari ujung kepala sampai ujung kaki, Tuhan Yesus mengalami pendarahan hebat. Kepala-Nya terluka, darah terus-menerus mengucur akibat mahkota duri yang dikenakan para prajurit kepada-Nya.

Kelelahan itu menyebabkan kram pada otot-otot Tuhan Yesus. Otot dada-Nya lumpuh dan jantung-Nya mendapat tekanan yang berat. Dia harus mendorong tubuh-Nya ke atas untuk bisa menghirup udara. Tuhan Yesus kehilangan begitu banyak darah dan cairan. Secara harfiah, Tuhan Yesus sedang merasakan dinginnya kematian yang datang mendekat.

Anak Tunggal Allah tergantung pada kayu salib, di antara surga dan bumi. Dia berada di sana karena itulah yang dikehendaki-Nya. Dia melakukan itu demi kita. Dia menggantikan tempat kita. Dia menanggung dosa dan penyakit semua orang, supaya kita bisa menerima kebaikan dan anugerah-Nya. Tuhan Yesus tergantung di atas salib selama enam jam. Setelah itu, Tuhan Yesus menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

AYAT HAFALAN: Roma 5:8

“Namun, Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita, bahwa ketika kita masih menjadi pendosa, Kristus mati bagi kita.” (Roma 5:8)

SIAPAKAH YESUS? → Yang Disalib

“Ia tidak ada di sini karena Ia telah bangkit seperti yang dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.”
(Matius 28:6)

Saat mengolok-olok Tuhan Yesus, orang-orang yang menghina-Nya tidak menyadari bahwa mereka sedang menyatakan jati diri Tuhan Yesus yang sesungguhnya:

- Di Mahkamah Agama, Tuhan Yesus diolok-olok sebagai seorang nabi.

- Di istana Pilatus, Tuhan Yesus diolok-olok sebagai seorang raja.

- Di Bukit Golgota, Tuhan Yesus diolok-olok sebagai seorang imam.

Akan tetapi, sebagai yang disalibkan, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah benar-benar seorang nabi, raja, dan imam. Tuhan Yesus adalah ketiganya karena di atas salib, Dia benar-benar menjadi penggenapan atas janji Allah. Tidak seorang pun yang memahami hal itu saat Dia tergantung di sana. Namun, kemudian, saat Dia bangkit dari kematian, orang-orang mulai memahami mengapa Dia harus mati.

DARI PERJANJIAN LAMA:

“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Keselamatanku jauh dari padaku, adalah kata-kata raunganku.”  (Mazmur 22:1)

Mazmur kadang disebut kumpulan doa Tuhan Yesus. Mazmur 22 mengungkapkan dengan sangat tepat penderitaan Sang Mesias. Mazmur 22 merupakan nubuat yang mengesankan, ada banyak rincian tentang salib Tuhan Yesus yang dinubuatkan di dalamnya.

Akan tetapi, pada bagian kedua, nada Mazmur 22 ini berubah. Bagian itu menyatakan kemenangan yang diberikan Allah. Inilah Mazmur yang perlu didengar oleh semua generasi!

“Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang. Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.” (Mazmur 22:30-31)

INFO TAMBAHAN → Penyaliban

Penyaliban merupakan hukuman Romawi untuk budak, penjahat, dan pemberontak. Kayu salib memiliki tiga bagian: tiang horizontal (dalam Bahasa Latin disebut ‘stipes’), balok salib (‘patibulum’) dan papan (‘titilus’) tentang kejahatan orang hukuman itu. Papan tentang kejahatan itu biasanya dikalungkan pada leher penjahat dan kadang dipakukan di atas kayu salib.

Tiang horizontal biasanya sudah ditancapkan di tempat pelaksanaan hukuman. Akan tetapi, balok salib (yang beratnya sekitar 30-50 kg) harus dipikul sendiri ke tempat hukuman oleh orang yang dihukum. Di tempat pelaksanaan hukuman, tangan si terhukum (biasanya pada pergelangan) dipakukan ke kayu salib dengan paku dan diikat dengan tali. Kemudian, dengan tubuhnya yang sudah dipakukan pada balok salib, orang itu dinaikkan ke atas tiang. Setelah itu, kaki si terhukum dipakukan ke tiang.

Di ‘titilus’ yang dipasang di atas kepala Tuhan Yesus, Pilatus menulis: “Yesus Orang Nazaret, Raja orang Yahudi”. Orang Yahudi menjadi sangat marah ketika membaca itu, tetapi Alkitab mencatat bahwa Pilatus tidak mau mengganti tulisan yang sudah dipasang itu (Yohanes 19:19-22).

Dengan demikian, Allah memakai hukuman yang diterima Tuhan Yesus untuk menyatakan jati diri-Nya yang sebenarnya.

Refleksi: JANGAN PERNAH LUPAKAN APA YANG SUDAH DITUNTASKAN OLEH YESUS

Yesus memberikan nyawa-Nya bagimu di atas salib. Dia menanggung kesalahanmu, aibmu, dan hukuman yang seharusnya kamu terima. Maukah kamu menerima anugerah-Nya? Semua orang yang bertemu dengan Tuhan Yesus harus menjawab jawaban itu. Apa jawabanmu?

Jika kamu mau menerima anugerah Tuhan Yesus, percayalah kepada-Nya. Naikkanlah syukurmu kepada-Nya karena Dia telah menanggung dosamu. Dia telah memberimu hidup, kekuatan, dan kasih ilahi yang melimpah.

TIP:

Jangan pernah melupakan apa yang sudah dilakukan Tuhan Yesus bagimu. Jangan pernah lupa mengapa Dia mati untukmu di atas kayu salib. Dia melakukannya untuk mengampuni segala dosamu dan dosa seluruh umat manusia.

Kematian-Nya telah memberimu hidup yang kekal. Bersyukurlah senantiasa atas anugerah keselamatan yang diberikan-Nya bagimu!

Pertanyaan: TAHUKAH KAMU …?

  1. Lihatlah pada cerita bergambar. Apakah yang dilakukan para prajurit pada jubah Tuhan Yesus?

                                                           

  1. Apakah yang tertulis pada papan yang dipakukan pada kayu salib Tuhan Yesus?

                                                           

  1. Bacalah Yohanes 19:25. Sebutkan nama salah satu perempuan yang berdiri di dekat salib Tuhan Yesus.

                                                           

  1. Siapakah nama murid Tuhan Yesus yang berdiri di dekat salib-Nya?

                                                             

  1. Apakah Tuhan Yesus benar-benar bersedia untuk mati?
    • a) Tidak, karena penyaliban adalah penghinaan yang besar.
    • b) Tidak, karena Dia adalah Anak Allah yang tidak boleh mati.
    • c) Ya, karena dengan melakukan itu Dia menggenapi rencana keselamatan Allah bagi
  1. Tuhan Yesus selalu memanggil Allah dengan sebutan “Bapa” setiap kali Dia berdoa. Akan tetapi,satu kali di seluruh Alkitab Dia memanggil-Nya Allah, yaitu di atas salib. Apakah yang Dia katakan kepada Allah?

                                               

7.Apakah yang Tuhan Yesus katakan sebelum Dia mati?

                                                           

                                                           

Daftar: BACAAN ALKITAB

Minggu   Lukas 23:32-46

Senin     Matius 27:46-50

Selasa   Yohanes 19:25-30

Rabu      Mazmur 22:1-22

Kamis    Mazmur 69:1-22

Jumat     Yohanes 3:13-18

Sabtu     Roma 5:7-11

POIN TINDAKAN!

Di atas kayu salib, Tuhan Yesus berkata:

“Sudah selesai!”

Perkataan Tuhan Yesus itu berarti bahwa Dia sudah menyelesaikan tugas yang diberikan Tuhan Allah kepada-Nya. Dia sudah memperdamaikan umat manusia dengan Allah. Ingatlah kata-kata ini ketika Setan menuduhmu atas dosa-dosamu yang dahulu. Tetaplah percaya  bahwa Tuhan Yesus sudah menanggung dosa-dosamu di atas kayu salib, dan Dia membayarnya sampai lunas. Dia sudah pernah melewati itu semua. Sudah selesai!